Tuesday, 14 May 2013

Pintu Dunia


Pintu menuju kehidupan manusia didunia ialah kelahiran, setelah perjanjian yang utama antara seorang hamba dengan Tuhan-nya agar pada kala itu seorang manusia mengambil janji kepada Tuhan-nya agar semasa ia hidup ia tiada akan ingkar dalam memper-Tuhan-kan ALLAH dan tiada menyekutukan ALLAH dengan suatu juapun. Dan demikianlah adanya sebelum ALLAH meniupkan ruh itu pada jasad (janin) dalam kandungan seorang Ibu.

ALLAH Subahana wa Ta’ala berfirman:
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambilkesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keEsaan Tuhan)”. QS. Al A’raaf : 172
ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِن رُّوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلاً مَّا تَشْكُرُونَ
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya (manusia) roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur. As-Sajdah:009.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Bersabda :
Dari ubay bin Ka’ab ia mengatakan, “Mereka (ruh tersebut) dikumpulkan, lalu dijadikan berpasang-pasangan, baru kemudian mereka dibentuk. Setelah itu mereka pun diajak berbicara, lalu diambil dari mereka janji dan kesaksian, “Bukankah Aku Tuhanmu?”, mereka menjawab “Benar”. Sesungguhnya AKU akan mempersaksikan langit tujuh tingkatdan bumi tujuh tingkat untuk menjadi saksi terhadap kalian, serta menjadikan nenek moyang kalian Adam sebagai saksi, agar kalian tidak mengatakan pada hari kiamat kelak, “Kami tidak pernah berjanji mengenai hal itu”.
Ketahuilah bahwasanya tiada Tuhan selain Aku semata, tidak ada Rabb selain diriKU, dan janganlah sekali-kali kalian mempersekutukanKU. Sesungguhnya Aku akan mengutus kepada kalian para RasulKU yang akan mengingatkan kalian perjanjianKU itu. Selain itu Aku juga akan menurunkan kitab-kitabKU”. Maka merekapun berkata, “Kami bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan kami, tidak ada Tuhan bagi kami selain hanya Engkau semata”.
Dengan demikian mereka telah mengakui hal tersebut. Kemudian Adam diangkat dihadapan mereka dan ia (Adam) pun melihat kepada mereka, lalu ia melihat orang yang kaya dan orang yang miskin, ada yang bagus dan ada juga yang sebaliknya. Lalu Adam berkata, “Ya Tuhanku, seandainya Engkau menyamakan di antara hamba-hambaMU itu”. Allah menjawab, “Sesungguhnya Aku sangat suka untuk Aku disyukuri”. Dan Adam melihat para nabi di antara mereka seperti pelita yang memancarkan cahaya pada mereka”. (HR. Ahmad)
Hingga kemudian benarlah suatu kejadian itu bermula daripada manusia itu, oleh karena pintu dunia baginya telah di buka oleh ALLAH Tabaraka wa Ta’ala dengan sekalian Kehendak lagi Pengetahuan-Nya. Dan manusia telah mengakui lagi diambil ALLAH kesaksian atas mereka, mereka (manusia) berkata bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain daripada ALLAH semata. Hingga kemudian, ALLAH Tabaraka wa Ta’ala menghimpunkan ruh manusia itu kedalam tubuh (Janin) dalam kandungan(Rahim) sang Ibu. Serta merta sekalian manusia, tiadalah seorang juapun yang luput dari persaksian itu. Karenanya ALLAH Tabaraka wa Ta’ala mengutus empat orang Nabi/Rasul untuk membawa risalah-Nya yaitu untuk memperkenalkan ALLAH kepada semua ummat manusia, Oleh karena dengan fitrah ALLAH yang mulia bahwa bagi semua manusia mesti terlupa akan perjanjian nafs (alam ruh) dikala manusia itu menjalani dunianya. Seumpama Nabi Daud Alaihissalam dengan Zabur ditangannya, Nabi Musa Alaihissalam dengan Taurat, serta Nabi Isa Al-Masih Alaihissalam dengan Injil ditangan-Nya, hingga kemudian Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan A-Qur’an. (Afwan, bahwa dalam keempat agama samawi ini tidak ada yang bernama Agama kristen, Insha ALLAH..akan saya posting pada kesempatan yang lain).
Maka akhi lagi ukhti sekalian manfaatkan sekalian waktu dan kehidupan didunia dengan berbanyak-banyak ibadahkepada ALLAH, dan janganlah sekali-kali engkau menunggu waktu dimana niatmu untuk bertaubat di suatu masa nanti yang tiada engkau ketahui, melainkan bertaubatlah sejak dini. Walau sekiranya engkau tiada berbuat banyak atas dosa-dosa besar namun tiadalah jua luput daripadamu atas dosa-dosa kecil itu. Jikalaulah engkau berusia muda, maka bertaubatlah..sedang amalan disisa jatah hidup yang hendak engkau peroleh adalah terlebih banyak untuk engkau kumpulkan. Dan merugilah bagi yang berniat bertaubat di masa tuanya, sedang ia tiada beroleh amalan yang banyak melainkan masa mudanya yang tersiakan karena perdaya kehidupan dunia ini. Dan bertaubatlah..selagi jasad masih bernyawa.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :
Ibnu umar Ra, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam memegang pundaku lalu bersabda’ Jadilah engkau di dunia laksana orang asing atau orang yang menyebrangi jalan, “bila engkau berada di sore hari, maka jangan menunggu datangnya pagi; dan bila engkau di pagi hari, maka jangan menunggu datangnya sore, Manfaatkan waktu sehatmu sebelum sakitmu, dan waktu hidupmu sebelum matimu (HR Bukhari)
Sumber: Tausyah woodpress

No comments:

Post a Comment